Kisah Nabi Muhammad SAW terhadap Tawanan

Kisah Nabi Muhammad SAW terhadap Tawanan


Tindakan kaum Muslimin terhadap tawanan di masa Nabi Muhammad SAW patut dijadikan contoh. Nabi Muhammad SAW memberikan petunjuk yg sangat manusiawi dlm memperlakukan para tawanan, perlakuan tersebut sesuai dgn petunjuk dlm Kitab Suci Al Qur'an sebagaimana yg dijelaskan dlm Surat Al Anfal ayat 67.

Contohnya ketika pada masa Perang Badar, Nabi mempersilahkan keluarga tawanan utk menebusnya. Sedang bagi yg tak mampu menebus, Nabi mempekerjakan mrk sbg guru baca - tulis bagi kaum Muslimin,yg kebanyakan buta huruf. Jasa para tawanan dlm mengajar baca - tulis tersebut yg menjadi tebusan bagi mrk.

Bahkan terhadap seorang tawanan yg memiliki lima anak perempuan "& meminta tebusan spy dibebaskan dgn janji tak memerangi "& memusuhi Nabi "& ingin mengurus keluarganya, Nabi pun dgn sukarela membebaskannya.

Sayang orang ini yg bernama Abu Azza Amr bin Abdullah bin Umair Al Jumahi yg berprofesi sbg penyair justru ingkar janji "& malah ikut kembali memerangi Nabi ketika terjadi Perang Uhud "& akhirnya tewas dlm peperangan tersebut.

Terhadap para penyair yg suka menjelek-jelekkan Nabi "& Kaum Muslimin, sebetulnya sikap para sahabat tdk ingin memberi ampun terhadap para penyair yg jadi provokator, yg selalu melakukan agitasi serta propaganda berupa citra buruk, lewat syair-syair yg mrk ciptakan atas diri Nabi "& Kaum Muslimin.

Kesalahan para penyair ini dianggap berat  "& fatal krn telah menimbulkan fitnah "& Kaum Muslimin yg berpotensi menimbulkan kekacauan dikalangan Umat Islam waktu itu.

Karena itulah ketika seorang penyair Quraisy yg bernama Suhail bin Amr yg akan ditebus oleh Mikra bin Hafiz, oleh Umar bin Khattab langsung menunjukkan keberatannya, ia berpendapat Suhail hrs dihukum terlebih dahulu sebelum dibebaskan, bahkan Beliau berkata kpd Nabi, Ya Rasulullah, izinkanlah sy mencabut dua gigi seri Suhail bin Amr, supaya lidahnya menjulur hingga ia tak mampu mencela anda lagi. Permintaan Umar tersebut disetujui oleh mayoritas para Sahabat.

Namun diluar dugaan para Sahabat, Nabi Muhammad SAW menjawab dgn sangat bijak "& penuh welas asih " Aku tidak akan memperlakukannya secara kejam, supaya Tuhan tidak memperlakukan aku demikian, sekalipun Aku seorang Nabi.

source ; Majalah Alkisah

foto hanya ilustrasi

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama